Metromedannews.id | Ditelantarkan keluarga dan hidup sebatang kara kondisi Sarti (75) warga Jalan Rawacangkuk 4, Kelurahan Tegal Sari Mandala III No.62, Kecamatan Medan Denai, tapi saat ini tinggal disebuah gubuk dipinggiran aliran Sungai Denai.
Mendapatkan kabar tersebut Ketua DPRD Medan, Hasyim, SE langsung mendatangi dan melihat gubuk yang kondisi bangunan cukup memprihatinkan dengan tiang penyangga kayu menyerupai panggung tersebut dibawahnya langsung aliran sungai denai yang disekitarnya ditumbuhi tanaman bambu.
Baca Juga:
Peran Kejaksaan dalam Perjuangan Kemerdekaan: Jejak Tokoh-Tokoh Terkemuka
Kepada Hasyim, Jumat (19/05/23), Nek Sarti mengatakan bahwa dirinya mempunyai anak dan cucu akan tetapi tidak ada memperdulikan nasibnya.
"Kebetulan ada orang disekitar sini yang menolong dan mendirikan gubuk sehingga ia tinggal disini," ucapnya.
Nek Sarti yang beberapa kali terlihat menghapus air matanya mengatakan bahwa semenjak suami meninggal, ia selalu hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya hingga terakhir tinggal dipinggiran sungai denai.
Baca Juga:
Dukungan Tokoh Lintas Agama Pada FKUB Sulteng Upaya Peningkatan Kerukunan Antara Umat Beragama
Ia pun mengucapkan terimakasih kepada Hasyim yang datang dan melihat kondisinya.
"Terimakasih Pak Hasyim, Bapak orang baik dan peduli kepada saya, ditengah kondisi kehidupan saya masih ada yang peduli dan datang seperti Bapak. Semoga saja bapak selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat," ucapnya dengan suara yang lirih.
Didampingi Lurah TSM III, Muhammad Rizki dan Kepala Puskesmas Tegal Sari, drg Kartika, Hasyim menyampaikan rasa keprihatinan atas kondisi Nek Sarti.
Hasyim menegaskan dari sistem administrasi bahwa Nek Sarti merupakan warga medan hanya saja tempat tinggalnya saja yang tidak ada.
Atas kepedulian warga, maka dibuatlah bangunan yang kondisinya seadanya, lanjut Hasyim mengucapkan apresiasi kepada warga yang peduli.
"Kalau kita lihat kondisi bangunan sangat mengkhawatirkan apalagi Nek Sarti tinggal seorang diri," ujarnya.
Kepada sanak saudara termasuk anak-anaknya bisa menjaga orang tua mereka, dengan usia seperti ini maunya ada yang menjaga dan merawat kondisinya.
"Nek Sarti ini punya anak dan cucu hanya saja tidak peduli, dimana seharusnya mereka peduli dengan kondisi orang tua apalagi dari sisi fisik juga harus ada yang menemaninya," sebut Hasyim.
Tentunya, kita meminta kepada Pemko Medan dalam hal ini Kepala Dinas Sosial Kota Medan berkordinasi dengan Camat Medan Denai, dan Lurah TSM III bisa memberikan solusi atau jalan terbaik agar Nenek ini tinggal di Panti Jompo yang swasta.
Meski diakuinya sampai saat ini Pemko Medan belum punya panti jompo. Ke depan, lanjut Ketua DPD PDI Perjuangan Kota Medan ini meminta agar Pemko Medan membangun Panti Jompo untuk menampung orang tua yang kondisinya mengalami nasib yang sama seperti Nenek Sarti.
Ia pun meminta agar pihak puskesmas bisa memeriksa kondisi si nenek, yang menurut pengakuan sudah tinggal selama dua bulan.
Diakhir pertemuan, Hasyim memberikan bantuan tali asih kepada si Nenek. [rum]