"Selain itu kita juga akan melakukan pengangkatan sampah tiga kali sehari, sehingga tidak lagi terjadi penumpukan yang berlebihan dan sampahnya berserakan di sekitar kontainer," ujar Frans.
Persoalan sampah di Pasar Peringgan juga disebabkan oleh para pencari botot. Keberadaan mereka kerap memperlambat kerja pasukan bestari (beca pengangkut sampah). "Waktu saya datang tadi, terjadi antrian panjang pasukan bestari, karena sampahnya dipilah lagi oleh pencari botot sebelum dimuat ke kontainer. Padahal satu kontainer lagi dalam keadaan kosong," katanya.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Kondisi itulah, menurut Frans, yang membuat pihaknya terus melakukan pengawasan di lokasi TPS sementara Pasar Peringgan dan memastikan percepatan pengangkutan sampah.
"Ke depan kita akan upayakan pengangkutan sampah tiga kali sehari dan memastikan pasukan Bestari mengangkuti sampah di lingkungan masing-masing, sehingga masyarakat tidak lagi membuang ke TPS ini," ujar Camat.
Selain membersihkan parit dan mengangkuti sampah, jalan-jalan yang memiliki cekungan juga ditimbun agar tidak terjadk genangan air saat hujan turun.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Gotong royong itu melibatkan aparat Kelurahan Babura, pegawai Pasar Peringgan serta P3SU. [rum]