"Dan jangan mengusik singa yang selama ini duduk diam dan patuh. Namun jika nilai-nilai asasi yakni nilai-nilai kultural masyarakat Melayu sudah tidak dihargai lagi, sepatutnya akan muncul kemarahan dari masyarakat Melayu. Seharusnya Bobby berpegang teguh kepada filosofi 'dimana bumi dipijak, disitu langit di junjung'," lanjut Sakhyan yang bergelar Datuk Wangsa Diraja Melayu.
Di masa lalu jelas Sakhyan, beberapa kali kota Medan dipimpin oleh pejabat yang bukan berasal dari etnis Melayu, seperti Syurkani dari Minang, A.S Rangkuti dari Mandailaing, tetapi sangat menghormati dan menghargai keberadaan etnis Melayu.
Baca Juga:
BEM se-Riau Harap Masalah Pulau Rempang Selesai dengan Objektif
"Saya berharap, Walikota Medan harus bijaksana dalam merespons persoalan ini, jangan menimbulkan kesan ‘arogansi kekuasaan’,Itu sangat berbahaya," jelasnya.
Sakhyan juga berharap Forum Komunikasi Lintas Adat (Forkala) kota Medan memberi masukan kepada Walikota Medan, agar suasana sejuk, saling menghormati dan menghargai sesama anggota masyarakat dari berbagai kultur dimana etnis Melayu sebagai etnis tempatan dapat terpelihara dengan baik, pungkas Sakhyan. [tim-rum]