Metromedannews.id, Medan - Piala Adipura yang diidam-idamkan selama 12 tahun belakangan ini akhirnya berhasil diraih Pemko Medan. Ini membuktikan keberhasilan Wali Kota Bobby Nasution dalam melaksanakan program prioritas bidang kebersihan. Orang nomor satu Pemko Medan ini berhasil membangun kolaborasi dan membangkitkan semangat masyarakat menjadikan kota ini bersih.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muhammad Husni dalam Podcast Kolaborasi Medan Berkah yang digelar Dinas Komunikasi Informatika Medan, kemarin.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
“Keberhasilan membangun kolaborasi dan membangkitkan semangat masyarakat ini membuat Medan yang telah 12 tahun belakangan ini belum berhasil, akhirnya bisa meraih penghargaan Adipura,” ucapnya dalam wawancara yang berlangsung di Studio Podcast Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Medan.
Dalam podcast dengan host Kabid Statistik dan Informasi Publik Dinas Kominfo Medan Rizka Firdahlia itu Husni menerangkan, ada tujuh indikator penilaian dalam pemberian penghargaan Adipura, yang intinya adalah penguatan infrastruktur, penyiapan SDM, dan penyiapan sarana prasarana.
Selain itu, lanjutnya, indikator pelibatan peran serta secara berjenjang baik pelaku, penggiat, pemuka masyarakat melalui aksi-aksi yang dilakukan Pemko, inovasi-inovasi yang dibangun untuk membangun tata kelola persampahan dan lingkungan, termasuk perkantoran yang hijau, humanis dan asri.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Husni mengatakan, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. “Kerja ini harus melibatkan seluruh aspek teknis, baik di tingkat lingkungan, ada pasar, ada masyarakat, perkantoran dan tidak kalah pentingnya penataan TPA yang menjadi penilaian utama.”
Selain itu, lanjutnya, harus dilakukan melaksanakan tata kelola Kebijakan dan Strategi Daerah (JAKSTRADA) secara masif. “Harus ada peran masyarakat, lalu adanya pusat-pusat pengumpulan sampah, pusat-pusat pengendalian tata kelola sampah yang semuanya melibatkan konseptor, pelaku dan hunian.
“Nah semuanya itu kan menunjukkan perlunya kolaborasi yang harus diraih secara bersama,” ungkapnya.