Metromedannews.id | Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Medan buka suara prihal vaksin kosong yang disuntikkan untuk anak SD di Kota Medan. IDI Medan menyebut suntikan vaksin kosong itu tidak berakibat fatal.
"Walaupun kesilapan itu terjadi, tidak berakibat fatal," kata Ketua IDI Medan, dr Wijaya, di Mapolres Belawan, Jumat (21/1/2022).
Baca Juga:
Resmi Dilantik, IDI Cabang Sikka Periode 2024-2027 Dipimpin Dokter Tedi, Berikut Susunan Kepengurusannya.!!
Wijaya mengatakan vaksin kosong itu tidak berbahaya karena tidak ada zat berbahaya yang masuk ke tubuh anak.
"Saya sempat sampaikan juga melalui canda-candaan juga, alhamdulillah kita bersyukur juga, seandainya itu vaksinasi kosong, artinya tidak ada zat berbahaya masuk ke tubuh si anak tersebut," tuturnya.
Meski demikian, Wijaya mengatakan akan mengambil tindakan terhadap dokter G yang menyuntikkan vaksin kosong ke anak SD. Dokter G akan dibina oleh IDI.
Baca Juga:
Pjs. Bupati Labuhanbatu Utara Hadiri Peringatan HUT IDI ke-74
"Namun demikian, selaku organisasi profesi kedokteran kita akan melakukan pembinaan secara internal," tuturnya.
Wijaya mengatakan dokter G juga sudah menyampaikan permintaan maaf. Dia berharap warga kembali datang untuk divaksinasi.
Sebelumnya diberitakan, video yang menunjukkan vaksin kosong disuntikkan ke anak SD di Medan viral. Polisi pun turun tangan menyelidiki kasus ini.
"Sedang kita dalami," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi.
Sementara itu, dokter G, yang melakukan suntikan vaksin kosong ke anak SD, meminta maaf. Dia mengaku khilaf atas peristiwa tersebut.
"Saya mohon maaf atas kesilapan yang saya buat ini," kata dokter G di Mapolres Belawan. [jat]