Hasyim menegaskan dari sistem administrasi bahwa Nek Sarti merupakan warga medan hanya saja tempat tinggalnya saja yang tidak ada.
Atas kepedulian warga, maka dibuatlah bangunan yang kondisinya seadanya, lanjut Hasyim mengucapkan apresiasi kepada warga yang peduli.
Baca Juga:
Peran Kejaksaan dalam Perjuangan Kemerdekaan: Jejak Tokoh-Tokoh Terkemuka
"Kalau kita lihat kondisi bangunan sangat mengkhawatirkan apalagi Nek Sarti tinggal seorang diri," ujarnya.
Kepada sanak saudara termasuk anak-anaknya bisa menjaga orang tua mereka, dengan usia seperti ini maunya ada yang menjaga dan merawat kondisinya.
"Nek Sarti ini punya anak dan cucu hanya saja tidak peduli, dimana seharusnya mereka peduli dengan kondisi orang tua apalagi dari sisi fisik juga harus ada yang menemaninya," sebut Hasyim.
Baca Juga:
Dukungan Tokoh Lintas Agama Pada FKUB Sulteng Upaya Peningkatan Kerukunan Antara Umat Beragama
Tentunya, kita meminta kepada Pemko Medan dalam hal ini Kepala Dinas Sosial Kota Medan berkordinasi dengan Camat Medan Denai, dan Lurah TSM III bisa memberikan solusi atau jalan terbaik agar Nenek ini tinggal di Panti Jompo yang swasta.
Meski diakuinya sampai saat ini Pemko Medan belum punya panti jompo. Ke depan, lanjut Ketua DPD PDI Perjuangan Kota Medan ini meminta agar Pemko Medan membangun Panti Jompo untuk menampung orang tua yang kondisinya mengalami nasib yang sama seperti Nenek Sarti.
Ia pun meminta agar pihak puskesmas bisa memeriksa kondisi si nenek, yang menurut pengakuan sudah tinggal selama dua bulan.