Metromedannews.id | Kombes Valentino Alfa Tatareda, yang baru saja dilantik sebagai Kapolrestabes Medan gerak cepat usut kasus preman usir dan ancam petugas E-Parking di Jalan Pemuda, Medan.
"Nanti akan segera saya cek dengan menurunkan anggota ke lokasi untuk melihat bagaimana kejadian di lapangan," kata Valentino saat diwawancara di halaman Kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Rabu (9/2/2022).
Baca Juga:
Kapolrestabes Medan Lepas 1.132 Personel PAM TPS Pemilu 2024
Dia mengatakan, dirinya akan menindak tegas oknum tersebut bila terbukti benar melawan hukum.
Valentino menjelaskan, di masa jabatannya sebagai Kapolrestabes Medan yang baru, dia berjanji akan memberantas premanisme di Kota Medan.
"Karena itu juga menjadi kebijakan dari pak Kapolda masalah premanisme, narkoba, dan lainnya," ucapnya.
Baca Juga:
Jelang Presiden Rl, Kapolrestabes Medan Gelar Apel Pagi Pasukan
"Jadi nanti akan kita pelajari dulu, karena saya masih baru. Nanti akan ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Apalagi itu menjadi atensi pimpinan dan harapan masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang petugas E-Parking Kota Medan yang bertugas di Jalan Pemuda diusir oleh jukir liar yang diduga merupakan anggota Organisasi Kepemudaan (OKP).
Tindakan arogan jukir liar ini terekam dalam sebuah video yang beredar di sosial media.
Dalam video berdurasi 2 menit 40 detik itu, oknum jukir liar terlihat melontarkan kata-kata kasar kepada petugas E-Parking.
Tidak sendiri, oknum jukir liar ini terlihat ada dua orang.
Seorang laki-laki dan satu orang lagi perempuan paruh baya.
Dalam video itu, jukir liar perempuan yang tak menggunakan seragam tampak berteriak histeris dan memaki petugas E-Parking dan petugas Dishub berseragam.
“Lakikku udah meninggal, kalian ganggu orang cari makan saja. Gak ada pikiran kelen, banyak lahan lagi di sana, lahan orang kelen ambil. Enggak ada undang-undangnya ya, 30 tahun lakikku kerja di sini,” katanya sambil menangis.
“Kau pandang aku sebelah mata ya, udah pergi aja kelen sana,” ujar jukir laki-laki dalam video tersebut.
Sementara, beberapa warga lainnya juga terlihat mengusir petugas E-Parking untuk tidak mengutip parkir di sekitar Jalan Pemuda.
Dalam video yang diunggah dalam akun @medantaukoinfo, peristiwa ini terjadi sekitar Jum'at (28/1/2022) lalu sekitar pukul 17.30 Wib di Jalan Pemuda (tepat di depan nasi goreng pemuda).
Saat ditanyakan oleh petugas resmi E-Parking, warga yang mengaku pengelola parkir tersebut tidak bisa menunjukkan bukti resmi bahwa pihaknya memiliki Surat Perintah Tugas atau SPT Resmi.
Di lokasi kejadian, juga terlihat beberapa Pegawai Dinas Perhubungan Kota Medan.
Namun, para petugas tidak bisa berbuat banyak saat petugas resmi E-Parking diserang oleh warga yang mengaku pengelola parkir di lokasi tersebut yang sangat histeris.
Tanpa melakukan perlawanan, petugas E-Parking pun pergi meninggalkan lokasi guna menghindari keributan. [jat]