Metromedannews.id, Medan - Anggota DPRD Kota Medan dari partai Gerindra, D Edy Eka Suranta Meliala mengaku sangat prihatin terhadap pasar Kwala Bekala dengan kondisi saluran drainase yang tidak baik, becek, dan tidak membuat nyaman bagi pedagang maupun pembeli ketika datang berbelanja ke pasar tersebut.
Hal ini dikatakan Edy, saat berlangsungnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang rapat Komisi 3 DPRD Kota Medan, Selasa (31/10/2023).
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Sambungnya, kondisi pasar yang rusak tersebut sudah pernah dilaporkan para pedagang mulai dari tahun 2004 sampai 2023, namun tidak kunjung ada perbaikan.
"Janganlah kalau pengutipan retribusi dari pedagang PUD Pasar Medan mau, namun saat ada permasalahan dengan pedagang PUD Pasar buang badan," ujar legislatif asal Dapil 5 kota Medan ini.
Siap juga mengatakan pasar Kwala Bekala merupakan pasar strategis karena dilewati banyak warga jika ingin bepergian ke tempat wisata Berastagi. "Harusnya, pasar ini di desain dan di tata dengan baik sehingga banyak orang datang berbelanja ke tempat itu," ungkapnya.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
Sayangnya, katanya lagi, PUD Pasar Medan terkesan mengabaikan perbaikan pasar Kwala Bekala dengan berbagai alasan.
"Apakah tidak bisa kebijakan PUD Pasar Medan untuk melakukan perbaikan. Terkait harga kios, jika milik pemko kenapa pemko tidak mengambil peranan. Jika pedagang tidak mau membayarkan retribusi mereka karena tidak adanya pendapatan pedagang diakibatkan jualan sepi dampak kondisi pasar yang kotor, becek dan tidak nyaman," ujarnya.
Sdh berharap ada ketegasan dari Dirut PUD Pasar Medan karena adanya informasi yang mengatakan pemilik toko atau kios adalah bukan warga kota Medan. "Jangan biarkan pihak pihak lain menguasai pasar karena ini jadi ajang bisnis," sebutnya.
Terkait tarif sewa harga kios yang sesuka hati pemilik mematok kepada penyewa, Diko meminta agar segera Dirut PUD Pasar Medan membuat regulasi. "Melihat kondisi pasar yang tidak layak, wajar saja pembeli di pasar itu sepi. Disini para pedagang berjualan agar dapat bertahan hidup saja. Jangan kita semata mata buang badan terhadap keluhan namun retribusi tetap diterima," kesalnya.
Kepala PUD Pasar Kota Medan, Suwarno, dikesempatan itu mengatakan jika pihaknya sudah ada tiga (3) kali menyurati dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi Kota Medan, sebelumnya bernama Dinas PU Kota Medan.
"Saya juga sudah menghadiri rapat di kantor PU dan membahas tentang drainase di pasar Kwala Bekala namun sampai saat ini juga belum terealisasi sehingga kami bingung. Untuk itu, kami minta dan memohon dukungan dari bapak anggota komisi 3 agar dapat membantu para pedagang. Masalah kedua, kami juga telah melakukan penataan agar pedagang lebih tertib. Kami akan terus melakukan penataan," ujar Suwarno.
Suwarno juga mengakui jika Kondisi jalan memang sering becek akibat banjir. Potensi kios total berjumlah 658, namun kios yang buka ada sebanyak 374. "Artinya setengahnya tutup," pungkasnya.
[Redaktur : Irvan Rumapea]