Metromedannews.id | Wali Kota Medan Bobby Nasution memberi peringatan PT GKKS sebagai pengelola Pasar Petisah Medan.
Hal ini lantaran banyak keluhan para pedagang di mana fasilitas Pasar Petisah sangat tidak terawat beberapa tahun terakhir.
Baca Juga:
Di Sumut, Pengamat Nilai PDIP Sulit Imbangi Figur Bobby Nasution
Termasuk pemeliharaan toilet, mesin pendingin ruangan dan juga kebersihan pasar.
Bobby Nasution langsung mengecek kondisi pasar dan meminta penanggung jawab pasar PT GKKS untuk segera melakukan perbaikan.
"Sebagai pengelola harus bertanggung jawab, saya tidak mau ada alasan apapun. Saya harap fasilitas yang kurang memadai ini dapat segera di perbaiki," kata Bobby, Kamis (3/2/2022).
Baca Juga:
Wali Kota Medan Tutup Paksa Heaven Seven Club Selama Ramadhan
Bobby Nasution juga berjanji akan mencari solusi bagi para pedagang sehingga mereka dapat berjualan dengan nyaman tanpa mengganggu estetika kota.
"Nanti kalau bisa kita pindahkan ke lantai dua jualannya, sehingga tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan warga. Sebab, kalian juga mendapatkan tempat jualan yang layak," katanya.
Saat mendengarkan keluhan para pedagang, Bobby meminta agar Dirut PUD Pasar Suwarno menghadirkan pihak pengelola.
Erikson, perwakilan dari pihak PT GKKS kemudian datang. Menantu Presiden Joko Widodo itu lantas menanyakan keluhan pedagang tersebut kepada Erikson.
Hanya saja, Erikson tak dapat memberi jawaban. Ia malah menyebut pihaknya mengalami kendala untuk dilakukan pembenahan gedung sejak pandemi Covid-19.
"Nanti saya sampaikan kepada pimpinan," ucapnya.
"Sudah lama gedung ini dikelola jadi tidak ada alasan apa pun karena sudah ada dikutip selama ini," timpal Bobby.
Bobby Nasution juga memberikan arahan kepada Dirut PUD Pasar Suwarno agar segera menyurati perusahaan tersebut.
"Berikan surat peringatan jika nanti sampai tiga kali juga tak diindahkan ambil alih saja. Wanprestasi," katanya seraya saat melihat area gedung yang sudah banyak mengalami kerusakan.
Sebelumnya, pedagang pasar Petisah mengeluhkan sejumlah fasilitas yang mengalami kerusakan di antaranya genteng yang hampir roboh dan bocor serta AC yang tidak hidup.
Pedagang sayuran, Latifah Situmorang, menyampaikan selama pandemi, pihak pengelola mencopot pendingin ruangan yang biasanya tersedia.
"Atap dan genteng bocor, AC beberapa dicabut, sementara kami bayar retribusi ke pihak pengelola," ucapnya.
Latifah juga menuturkan sejak pandemi Covid-19, dirinya dan pedagang lain mengalami kesulitan, ditambah lagi pihaknya harus membayar biaya perawatan gedung Rp1 juta.
"Cuma kami sanggup hanya Rp500 ribu," ucapnya.
Di samping itu, para pedagang kaki lima juga mengaku setiap hari mengeluarkan uang retribusi kepada sejumlah oknum.
Oleh karenanya mereka minta bantuan Bobby Nasution untuk menyelesaikan persoalan yang mereka alami tersebut, termasuk mencarikan lokasi berjualan agar tidak ditertibkan terus-menerus seperti selama ini terjadi.
Untuk itu lah mereka berharap dapat dilakukan musyawarah sehingga menghasilkan solusi terbaik.
"Kami berharap ada solusi terbaik dari musyawarah yang digelar nantinya,” harap Ridwan, seorang Pedagang Kaki Lima di Pasar Petisah. [jat]