Metromendannews.id | Kasus Kematian seorang anak diduga akibat hepatitis akut kembali terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Kali ini, seorang bayi berusia delapan bulan meninggal diduga karena hepatitis akut, di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik.
Baca Juga:
WHO Laporkan 920 Kasus Hepatitis Akut di Dunia, Bagaimana di Indonesia?
Sebelumnya, anak berusia dua tahun juga meninggal di Medan atas dugaan yang sama.
”Pasien hepatitis akut yang kami rawat sudah meninggal. Namun, hasil laboratorium tes hepatitis akut belum keluar,” kata Rosario Dorothy Simanjuntak dari Humas RSUP H Adam Malik, Senin (16/5/2022).
Rosario mengatakan, pasien tersebut dirujuk dari Rumah Sakit Elisabeth Medan ke RSUP H Adam Malik, Minggu (8/5/2022).
Baca Juga:
Dugaan Hepatitis Akut Misterius di RI Tambah Lagi Jadi 20
Kondisi bayi yang berasal dari Kabupaten Deli Serdang itu menurun selama perawatan.
Pasien mengalami gejala hepatitis seperti peradangan hati dan badan menguning.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai enzim serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) mencapai 500.
Ketua Tim Penanganan Pasien Hepatitis Akut Unknown RSUP H Adam Malik Ade Rachmat Yudiyanto sebelumnya mengatakan, kasus itu dianggap probable (dugaan) hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Namun, ia meminta masyarakat tidak panik karena kasus itu belum terkonfirmasi dengan pemeriksaan tes laboratorium adenovirus.
Adapun sampel sudah dikirim ke Jakarta dan sedang menunggu hasil. Ia meminta masyarakat tidak panik. Gejala yang dialami dalam kasus itu sebenarnya umum terjadi pada hepatitis akut biasa.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Ismail Lubis mengatakan, pihaknya belum menerima laporan resmi dari RSUP H Adam Malik tentang kasus meninggal dengan dugaan hepatitis akut misterius itu.
Ia menyebut Sumut siaga untuk menghadapi kasus hepatitis akut misterius.
”Kami meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan untuk memutus penularan hepatitis akut misterius ini. Peran orangtua menjaga bayi atau mendorong anaknya menerapkan protokol kesehatan sangat penting,” kata Ismail.
Ismail mengatakan, penularan utama hepatitis adalah lewat sistem pencernaan. Karena itu, sangat penting untuk menjaga makanan anak tetap higienis.
Selain itu, orangtua juga diminta membatasi kontak bayi dengan orang lain.
Sebelumnya, peringatan tentang hepatitis akut pada anak yang tidak diketahui penyebabnya diumumkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 15 April 2022.
Sejak kasus pertama dilaporkan di Inggris pada 5 April 2022, sudah lebih dari 200 kasus dilaporkan oleh 20 negara, termasuk Indonesia.
Tiga anak di Jakarta meninggal dengan dugaan hepatitis akut misterius ini. Disebut misterius karena hepatitis ini tidak terkait dengan virus hepatitis A, B, C, D, dan E. [jat]