Metromedannews.id | Beberapa pekan terakhir, harga ayam potong terus mengalami lonjakan harga yang tak tetap.
Untuk hari ini saja, dari amatan harga ayam sekitar Rp 40-50 ribu di beberapa pasar Kota Medan.
Baca Juga:
Buntut Harga Ayam Anjlok, Peternak Alami Kerugian Rp3,2 T Selama 2022
Tingginya harga ayam membuat beberapa pedagang sate yang berlangganan di Pasar Pringgan mengeluh.
Misalnya saja Ani, pedagang sate padang di Taman Gajah Mada ini mengaku beberapa minggu terakhir ia mengurangi jumlah stok sate untuk dijualnya.
"Harga ayam naik jadi kami mengurangi jumlah tusuk sate biasanya menjual 150 tusuk kini kami hanya menjual 120 tusuk saja per malamnya," ucap Ani.
Baca Juga:
Polrestabes Medan Gelar PAM Pertemuan IMT-GT, Agenda Penanaman Pohon di Taman Gajah Mada
Dijelaskan Ani bukan hanya harga ayam saja yang meningkat, tetapi tusuk sate dan pernak pernik jualannya juga meningkat.
"Kertas bungkus sate, tusuk sate, arang api juga meningkat makanya kami pasti harus merombak agar tetap ada keuntungan," ucapnya.
Ani juga mengaku sempat menaikkan harga sate menjadi Rp 11 ribu,namun tiga hari kemudian ia mengalami penurunan omset.
"Sate ini saya jual Rp 10 ribu tapi yang ada pelanggan malah langsung berlari, makanya akhirnya kami memutuskan untuk menurunkan jumlah porsi jualan kami," ucapnya.
Hal serupa juga dialami oleh pedagang sate madura di Masjid Raya Kota Medan yang mengambil daging di pasar Pringgan.
Pedagang sate madura ini mengaku sudah menaikkan harga satenya tiga minggu belakangan ini.
"Gak tau kapan turunnya jadi kami menaikkan harga sate yang tadinya Rp 12 ribu menjadi Rp 13 ribu per bungkusnya," Ucap Desi.
Diakuinya untuk omset pendapatan memang mengalami penurunan.
"Pendapatan menurun pasti, tapi tidak secara signifikan, mau bagaimana lagi yang penting tetap ada uang masuk sekarang apalagi ekonomi lagi sulit begini," ucapnya. [jat]