WahanaNews-Sumut | Praktisi Hukum Dedi Suheri SH sangat menyayangkan peristiwa tawuran di berbagai lokasi di Kota Medan di Hari Ulang Tahun ke 77 Republik Indonesia di Kota Medan. Hal ini menurut nya sangat mencoreng dunia pendidikan dan diduga lemahnya pengamanan pihak kepolisian dalam mengantisipasi adanya tawuran para pelajar.
Informasi yang dihimpun dari media sosial ada beberapa titik lokasi di medan para pelajar tawuran seperti di Jalan Thamrin simpang Jalan Sutrisno, di Jalan Setia Budi, di Jalan AH Nasution Depan Kampus TGD, Jalan ringroad pasar 1 medan selayang dan Jalan HM Yamin simpang Jalan Pahlawan.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Praktisi Hukum bernama Dedi Suheri mengatakan peristiwa tawuran para pelajar di berbagai titik lokasi kota Medan itu sangat mencoreng dunia pendidikan dimana ini kesalahan dari sekolah-sekolah yang merupakan bertanggung jawab atas anak didiknya.
"Dengan terjadinya tawuran para pelajar adalah kegagalan sekolah yang mendidiknya, harusnya dihari kemerdekaan dirayakan dengan suka cita mengenang jasa-jasa pahlawan kita yang memperjuangkan kemerdekaan," katanya.
Maka dengan terjadi nya tawuran pelajar di hari kemerdekaan terang Dedi, pihak Dinas pendidikan harus memanggil kepala-kepala sekolah tempat para pelajar tersebut didudik dan di evaluasi, agar para orang tua merasa nyaman dan aman mempercayakan anak-anaknya untuk di didik.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
"Tawuran anak-anak pelajar adalah kegagalan dari pendidiknya sebab lemahnya pengawasan terhadap peserta didik di sekolahnya, sekolah juga harus memberikan sanksi tegas para pelajar yang tawuran agar ada efek jera yang telah mencoreng peringatan hari kemerdekaan RI," terangnya.
Dan Dinas Pendidikan jelas Dedi, agar segera mengevaluasi sistem dan cara didik disekolah-sekolah agar kiramya hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi kedepannya.
"Mendidik pelajar itu bukan hanya baca tulis tapi mendidik moral anak-anak didik yang merupakan aset bangsa yang nanti bakal menjadi pemimpin di bangsa ini, jika peserta didik gagal mendidiknya maka gagal pulalah penerus bangsa ini," jelasnya.
Kepada penegak hukum pihak kepolisian disaat hari perayaan kemerdekaan ungkap Dedi, harusnya menjaga titik-titik rawan tawuran dan melakukan larangan konvoi-konvoi para pelajar yang merupakan dasar terjadinya tawuran.
"Namun lemahnya pengamanan disaat perayaan hari kemerdekaan berdampak negatif dan terjadinya tawuran pelajar, semoga hal ini menjadi evaluasi khusus pihak kepolisian agar tidak terjadi hal seperti ini.
Sebelumnya diketahui salah satu warga yang tak mau menyebutkan namanya disalah satu lokasi para pelajar tawuran mengatakan dirinya melihat dua kelompok pelajar yang sedang tawuran di Jalan HM Yamin simpang Pahlawan.
"Kulihat di Jalan HM Yamin simpang Pahlawan para pelajar saling melempar batu, ada banyak kali orang itu. Waktu kulihat aku langsung lari ke rumah menyelamatkan diri," ujarnya.
Saat dikonfirmasi Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda via whatsapp hingga berita ini dikirim ke meja redaksi belum membalas. [rum]
Ikuti update berita pilihan dan breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik t.me/WahanaNews, lalu join.