Metromedannews.id | Diduga akibat kondisi Jalan yang "kupak - kapik" kendaran Becak Motor (Betor) yang tengah berisi muatan dagangan milik warga terbalik di Jalan Provinsi Jalan Marelan Raya, Pasar 4, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (26/10/2022).
Korban diduga hendak mengelak lubang yang tergenang air, namun tetap juga tergelincir dan roda ban becak masuk ke dalam lubang hingga becak tersebut terbalik. Melihat peristiwa itu, pengendara lainnya pun turut membantu abang becak itu tengah mengumpulkan barangnya yang terjatuh dari bak becak miliknya.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Amatan, hal itu dipicu karena kondisi cuaca saat ini sedang dilanda musim penghujan membuat lobang tergenang oleh air hujan. Pengendara yang melintas pun cukup kewalahan. Betapa tidak, air yang tergenang itu bak lautan dan tidak terlihat lagi antara aspal jalan maupun lobang hingga kerab memakan korban ucap warga.
Sebelumnya, kondisi Jalan Jalan Provinsi Jalan Marelan Raya, Pasar 4, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan ini telah mendapat sorotan dari tokoh pemuda setempat. Tidak hanya itu, bahkan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) yang membidangi Jalan tersebut juga telah dimintai tanggapan terkait hal tersebut.
Pun begitu, hingga kini, belum ada tanda - tanda akan diperbaiki kembali, mengingat begitu banyaknya korban berjatuhan.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas SDA Cipta Karya Bina Marga Bambang Pardede mengatakan pembangunan yang dilakukan pada bulan februari lalu bukan pembangunan Jalan melainkan pengembalian kondisi katanya. Pihaknya juga mengatakan bahwa kondisi jalan rusak dipicu oleh saluran air samping tertutup dan akhirnya tergenang dibadan jalan katanya.
"Ini bukan pembangunan jalan, tapi pengembalian kondisi yang harus tetap dilakukan apabila lobang yang tertutup sekarang, rusak lagi. Persoalannya, kalau dilihat foto-foto diatas, air tidak bisa mengalir ke saluran samping karena sdh tertutup oleh masyarakat sekitar, dengan beton," ucap Bambang Pardede, pada Kamis (20/10/2022) lalu.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan mensosialisasikan kepada masyarakat. "Kita sosialisasikan sama-sama ke masyarakat, apabila saluran samping ditutup, berdampak kepada air yang tidak bisa mengalir ke saluran dan akhirnya tergenang ke badan jalan dan ini yang dapat merusak jalan," ucap Bambang menjawab wartawan. [rum]