Metromedannews.id | PT Waskita karya (Persero) Tbk mengerjakan membangun sejumlah infrastruktur Kereta Api (KA) di wilayah Medan dan sekitarnya. Pembangunan senilai Rp508 miliar ini dilakukan melalui unit bisnisnya, Building Division.
Director of Operation I Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya Putra mengungkapkan proyek pekerjaan ini banyak tantangan terutama pada pembangunan Stasiun Utama Kota Medan.
Baca Juga:
Addin Jauharudin Jadi Ketua Umum GP Ansor 2024-2029 Menggantikan Gus Yaqut
“Pekerjaan Pembangunan Emplasemen dan Bangunan Stasiun Medan Tahap II ini adalah pekerjaan pengembangan yang penuh tantangan karena stasiun yang masih aktif beroperasi," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 17 April 2022.
Adapun Waskita diminta untuk membangun proyek Jalur Kereta Api Lintas Medan-Binjai dan Medan-Araskabu (JLKAMB 1) dengan nilai kontrak Rp126 miliar.
Selain Jalur Kereta Api, Waskita juga meraih kontrak untuk pembangunan Emplasemen dan Bangunan Stasiun Medan Tahap II (JLKAMB 6) dengan nilai kontrak Rp382 miliar. Stasiun ini adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di perbatasan antara Kelurahan Kesawan (Medan Barat) dan Gang Buntu (Medan Timur).
Baca Juga:
Direktur Bukaka Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Tol Japek II MBZ
Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 meter diatas permukaan laut ini merupakan stasiun kereta api utama PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh yang setiap harinya melayani ribuan penumpang ke berbagai wilayah di Sumatra Utara.
SVP Building Division Waskita Karya, Anak Agung Gede Sumadi menambahkan, dari alat berat yang akan digunakan dalam pekerjaan ini seperti mesin bore pile, crane juga launcher gantry membutuhkan space atau ruang bebas dalam melakukan aktifitas.
“Masing-masing proyek ini membutuhkan waktu pengerjaan 900 hari. Koordinasi dengan pihak Kereta Api sangatlah diperlukan karena pekerjaan dapat dilakukan pada saat window time atau kereta api tidak dalam posisi melayani penumpang dalam menaikkan atau menurunkan penumpang di stasiun tersebut atau pada titik pekerjaan,” kata Agung.