“Awalnya saya ditelepon oleh oknum ketua OKP berinisial CL untuk datang ke tempat usaha wahana permainan dan Raja Kupi yang saya sewa dari CL,” ujar Idris Pane menjawab sejumlah wartawan, Jumat, (10/2/2023).
Kemudian, lanjut Idris Pane menjelaskan, saat ditelepon oknum Ketua OKP itu, dirinya tidak langsung datang karena sedang berada di kawasan Marelan.
Baca Juga:
Satu dari Dua Pelaku Curanmor di Warnet Robben Game Center Ditangkap Polisi
“Saat itu, saya berjanji kepada CL untuk hadir selepas maghrib ke tempat usaha saya tersebut. Kemudian, setelah saya selesai salat Maghrib, saya langsung menepati janji dan menemui CL,” jelas Idris.
Namun, sebutnya, sesampianya di lokasi, CL langsung marah-marah tak jelas. Kemudian, saya langsung dibantai. Dipukuli hingga babak belur.
“Ada sekitar 80 orang saat itu dibawa CL ke lokasi usaha saya. Karyawan saya pada ketakutan. Sementara saya sampai saat ini mengalami trauma. Bahkan, pandangan saya sampai saat ini masih kabur-kabur akibat penganiayaan itu,” sebut Idris seraya menunjukkan Laporan Polisi Nomor : LP/B/95/II/2023/SPKT/SPKT/POLSEK DELI TUA/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMUT.
Baca Juga:
Pelaku Pemanah Remaja di Jalan Gatot Subroto Ditangkap Polsek Medan Baru
Parahnya lagi, ungkap Idris, saat ini ia tidak bisa menjalankan aktifitas UMKM-nya di lokasi tersebut di atas.
Padahal, Idris mengaku bahwa dirinya telah menyewa lokasi usahanya tersebut kepada CL sebesar Rp140 juta selama dua bulan dan baru berjalan sebulan lebih beberapa hari.
“Sebab, oknum Ketua OKP berinisial CL tersebut mengancam dan mengintimidasi saya dan pegawai saya. Makanya, kami tidak berani membuka usaha yang merupakan sumber kehidupan keluarga saya,” ungkpanya.